Pagi ini, Pikiranku berfokus ke Masa lalu..
Mengingat setiap rekam jejak yang tesimpan indah,
namun begitu menyesakkan dadaku..
Mengingat begitu banyak cerita cinta,
namun begitu menyedihkan, dimakan rindu diri yang terhempas jauh dari mereka..
Terkadang kunikmati perihnya Rindu ini,, Mencoba bersabar untuk waktu yang lebih indah kedepannya.. Bertemu kalian Ukhtifillahku, Sahabatku, Bagian Hidupku..
Selama hampir 3 Tahun ini, Kurasa kumulai berhasil..
Bukan untuk melupakan kalian, namun sedikit lebih menekan beban Rindu dipundakku.. Karena ternyata, Butuh perjuangan untuk memulai mengikhlaskan situasi yang membuat diri ini terpisah jarak dengan kalian.. Mencoba menambatkan hati pada Akhwat yang ada di Bumi Khatulisatiwa, sekali lagi bukan berarti melupakan kalian Akhwat Angin Mamiri.. Karena buatku, Kalian semua begitu Berharga.. Palu dan Makassar, Adalah kota Istimewa buatku.. Buat hidupku.. Untuk Ukhuwah ini..
Pagi ini, Ku buka Email..
Berniat memangkas Email Masuk yang berasal dari berbagai penjuru ; Terutama Pelaporan Facebook.. Huuuftt Buanyaaakk..!!
Tapi itu semua bukan tanpa Hikmah,, sebuah "Harta" yang kudapatkan, membuat butiran bening tumpah disudut Mata.. Puisi Rindu yang sempat kukirimkan untuk Kalian, ternyata Mendapat respon dari Azahrah, yang sekarang ternyata lebih senang dengan Nama hijrahnya ; Nurul Fatwa An-Nisa, Salah seorang Ukhtifillah yang memiliki banyak kesamaan denganku.. Sang penulis Handal buatku, yang merupakan salah seorang inspirasiku..
Ukhtiiii, kenapa baru hari ini ku membacanya..?? Afwan Jiddan,, Maafkan Aku..
Inilah balasan Rindunya, Untuk Rinduku..
Syukran, Jazakillah khoir.. Semoga Kita tetap Istiqomah.. Aamiin ya Rabb
Risalah Kasih Sahabat
Engkau
Layak DiSandarkan Indah Walau Hanya Pada Dinding Yang Diam Beku
Karena
Engkau Adalah Permata Meski Mata Manusia Tak Dapat Memandangmu
Engkau
Lembut Karena Budi Pekerti
Engkau
Bersahaja Meski Dalam Lingkup Yang Membatasi
Akan
tetapi, Engkau Tak Pernah Mau
Bila
Duri Menusuk Sukma Dan Hati
Engkau Ingin Menjadi Bunga
Tapi, Tak Kau Ingin Kumbang
Memandang Binal
Engkau Lalu Berganti Wajah
Meski Engkau Tetap Menjadi Bunga,
Namun Kini Engkau Punya Duri Sendiri
Bersimpuh Pada-Nya Tuk Turut Mengaminkan Agar Duri Yang Engkau Miliki Tak Balik Menyakti
Namun Kini Engkau Punya Duri Sendiri
Bersimpuh Pada-Nya Tuk Turut Mengaminkan Agar Duri Yang Engkau Miliki Tak Balik Menyakti
Namun
Menjadi Pengganti
Penjagaan
Diri Ini Tuk Sahabat Terkasih
Saudari, Maaf,,
Hanya
Sebatas Ini Yang Bisa Kuberi
Karena
kian Detik, Warna Raga Terus Berganti
Semoga
Bahagia Tetap Menata Hati
Meski
Raga Ini Tak Lagi Menemani
Ukhti Fillah,
Tak banyak yang kupinta darimu...
Hanya sekedar tawa ceria yang kuingin tetap menghiasi hari-harimu
Meski kami Jauh...
Namun...
Hati kami Kan selalu Bersamamu
Kuyakin, Saat ini...
Sekiranya waktu dapat berkata...Maka Ia akan membisikkan padamu...
Pentingnya dirimu, Dalam hidup ini
Tak lekang oleh waktu dan jarak yang terbentang...
Ukhti Fillah...
Walau kuukir kalimatku sehebat ukiran para Tholibul ilm...
Belum bisa mewakili rasa yang ada untukmu
Catatam: Untuk Saudariku Yang Ku ingin Tetap Istiqamah
Nurul Fatwa An-Nisa
Hiks..Hiks..
JAdi Mewek nih,, Sedih..
Kata-katanya Dalam sekali.. Ukhtifillah, Miss U all
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saling Menasehatilah Kalian Dalam Kebaikan
.::| Tuliskan Komentar Membangun yah |::.