Jumat, 28 September 2012

..My Grandma..


Mama Aji,
Begitulah sebutan kami para cucu ke beliau, 
yang merupakan orang tua dari Ibuku.
Umur beliau terpaut selisih 14 tahun dengan Ibuku. Hal ini dikarenakan pada masa itu,
nikah muda sangat rentan terjadi. Selain itu,  karena Kakekku adalah tentara yang sangat gagah dan pemberani. Itu menjadi salah satu jawaban Mama Aji kalau kami tanya perihal alasannya menikah muda. (^_^) 

Mama Aji,
Adalah sosok yang sangat kharismatik, bijaksana dan juga humoris. Hal yang kuingat dari beliau, adalah ketika aku berlibur ke Limbung, Gowa, Sulawesi Selatan. Daerah di mana keluarga besar Ibuku banyak tersebar di sana dan untuk pertama kalinya hijab syar'i ini kukenakan. 

Awalnya hampir semua keluarga terheran-heran melihat pakaianku. Banyak yang bertanya, apakah itu hanya ingin tau ataukah ingin mengusik, Entahlah. Namun demikian, hanya beliau yang tetap bijak bersikap ditengah banyaknya rasa penasaran keluagaku. Beliau menerima meskipun tetap dengan nada peringatan darinya untukku agar tidak bercadar.. (^_^)

Mama Aji,
Juga merupakan wonder woman bagiku..
Setelah kepergian Bapak Aji (Kakek Saya) di akhir tahun 2007.. Duka kembali Datang dengan kepergian Nenek Pa'ja. Beliau adalah satu-satunya Ipar Mama Aji (Saudara Bapak Aji) di Tahun 2009.. Lalu tepat di akhir tahun 2011, Om Riri yang juga anak kesayangan Mama Aji berpulang ke Rahmatullah, dan rasanya Inilah puncak kesedihan Mama Aji kala itu.

Belum lama beliau kembali menata hatinya yang begitu pilu dan terpukul, ujian datang lagi di keluarga besar kami.. Awal tahun 2012, Om Muntu, Adik kedua Ibu Saya Mengalami kecelakaan yang menyebabkan Beliau Amnesia. Subhanallah, Allah benar-benar mencintai Mama Aji. Ujian datang silih berganti menyapa Keluarga kami, namun disinilah saya melihat ketegaran seorang yang renta. Mama aji, Semakin mendekatkan diri ke Allah. Sungguh pribadi yang sangat tangguh.

Selama ini Mama Aji jarang keluar Kota. Waktunya di habiskan untuk merawat Bapak Aji dan Om Riri. Namun, Setelah kepergian mereka, Mama Aji pun lebih sering di ajak oleh Ibuku kemanapun Ibu pergi.. 
Ini adalah satu hikmah yang Mama Aji rasakan, Itulah yang sering beliau katakan saat datang berkunjung ke Palu, dengan tangisan yang tidak terlalu lama saat menjelang tidur.. Seakan memperlihatkan keadaan hatinya kepadaku, bahwa "semuanya akan baik-baik saja" 
 
Mengajak Mama Aji jalan-jalan, itulah cara Ibuku menghibur rasa kesepian Mama Aji yang tak terungkap dan Inilah perjalanan Mama Aji yang sempat kuabadikan saat bersama dengan Beliau di bulan September.. Semua kegiatannya berangkai dan saling mengisi dalam rangka silaturahim dengan keluarga besar yang tersebar di 3 kawasan pulan Sulawesi.. (^^,)


Wisata Permandian Air Panas Bora, Palu Sulawesi Tengah










Daerah Wisata Bone, Ereke, Kabupaten Bau-Bau, Kota Kendari Sulawesi Tenggara

 
 KM. Ciremai, Perjalanan Pulang ke Makassar dari Bau-Bau, Sulawesi Tenggara


In Sengkang, Sulawesi Selatan

In Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan

dan Ini Adalah Foto yang Paling Favorit yang Pernah Saya Kutip
^_Senyum_^

In My Home, Lagi Siap-Siap Menuju ke Sengkang 

Selama hampir 2 pekan bersama Mama Aji,
Begitu banyak pengalaman hidup yang tak akan pernah terlupakan..
Mama Aji, semoga umurmu berkah dan tetap Mendapat limpahan rahmat dari Allah. Aamiin ya Rabb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saling Menasehatilah Kalian Dalam Kebaikan
.::| Tuliskan Komentar Membangun yah |::.

Entri Populer Nih.. (^^,)